Senin, 19 Agustus 2013

Pengertian, Fungsi, dan Metabolisme Lemak

Pengertian Lemak, Fungsi Lemak, Struktur Kimia Lemak, Pembagian lemak, Sumber Lemak, dan Proses metabolisme lemak dalam tubuh manusia. Itulah yang akan saya bagikan pada postingan kali ini.Semoga bermanfaat bagi sobat sobat semua.Langsung aja ya.
Lemak


A.PENGERTIAN LEMAK

Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.

B.STRUKTUR KIMIA LEMAK

Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadang-kadang Fosforus(P) serta Nitrogen(N).

Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak.Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(-COOH).Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.

C.PEMBAGIAN LEMAK

Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:

1.Lemak Sederhana

Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).

2.Lemak Campuran

Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh lemak campuran adalah lipoprotein(gabungan antara lipid dan dengan protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).

3.Lemak Asli(Derivat Lemak)

Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya kolesterol dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:
  • Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani,misalnya mentega.
  • Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak nabati,misalnyya minyak goreng.


D.SUMBER LEMAK

Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu
  • Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.
  • Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani  adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.


E.FUNGSI LEMAK

Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
  • Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
  • Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
  • Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan lemak
  • Sebagai penghasil energi tertingggi
  • Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.
  • Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
  • sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
  • Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial


F.PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH

Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam usus,karena usus mengandung lipase.

Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas jari).Empedu mengandung garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida tunggal).Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas.


Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada waktu asam lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus,keduanya di ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.

Pengertian,Fungsi dan Metabolisme Karbohidrat

   Karbohidrat, ya itu merupakan tema kita kali ini.beberapa hal yang akan dihbahas kali ini adalah pengertian karbohidrat, struktur kimia karbohidrat,pembagian karbohidrat, sumber karbohidrat, fungsi karbohidrat, dan proses pencernaan karbohidrat dalam tubuh.Langsung aja ya sobat.

Karbohidrat


A.PENGERTIAN KARBOHIDRAT

Secara Alamiah,Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya).

B.STRUKTUR KIMIA KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan unsur senyawa organik yang disintesis dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur Karbon(C),Hidrogen(H) dan Oksigen(O).

C.PEMBAGIAN KARBOHIDRAT

Berdasarkan Gugus Gula penyusunnya,Karbohidrat di bagi menjadi 3,Yaitu:

1.Monosakarida(C6H12O6)

Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air.Contoh dari monosakarida adalah heksosa,glukosa,fruktosa,galaktosa,monosa,ribosa(penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).

2.Disakarida(C12H22O11)

Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula.Sama seperti monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara glukosa dan galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan antara dua glukosa)

3.Polisakarida(C6H11O5)

Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-rata terdiri dari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau pahit,dan sifatnya sukar larut dalam air.Contohnya dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300 gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula,dan selulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus gula dengan tambahan senyawa lainnya.

D.SUMBER KARBOHIDRAT

Sebenarnya sangat banyak bahan makan yang mengandung zat makanan ini,namun bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan mudah di dapat tidak sebanyak yang kita bayangkan,antara lain adalah jagung,gandum,biji-bijian,sagu,ketela pohon,ketela rambat,kentang dan ubi.Jadi,untuk memenuhi sumber karbohidrat kita lebih baik bergantung pada satu sumber,misalnya beras.

E.FUNGSI KARBOHIDRAT

·         Karbohidrat memiliki beberapa peran penting dalam tubuh manusia,antara lain adalah
  • ·  Sebagai sumber energi utama.Pada beberapa organ tubuh utama,seperti otak,lensa mata dan sel saraf,sumber energi yang diperlukan adalah glukosa,dan tidak dapat digantikan oleh sumber energi lainnya.Dalam proses respirasi,setiap 1 gram glukosa akan menghasilkan 4,1 kalori,
  • ·   Berperan penting dalam proses metanolisme,menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,
  • ·     Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,
  • ·     Membantu penyerapan kalsium,
  • ·     Merupakan pembentuk senyawa lainnya,misalnya sebagai asam lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
  • ·     Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat.Gen terdiri dari asam deoksiribunukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
  • ·  Merupakan senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air besar.selulosa merupakan polisakarida yang sulit dicerna,tetapi keberadaannya dala sisa pencernaan dapat mencegah konstipasi(sembelit)


F.PROSES PENCERNAAN KARBOHIDRAT DALAM TUBUH

Metabolisme merupakan proses yang berlangsung dalam organisme,baik secara mekanis maupun kimiawi.Metabolisme itu sendiri terdiri dari 2 proses yaitu anabolisme(pembentukan molekul) dan Katabolisme(Penguraian molekul).Pada proses pencernaan makanan,karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air).Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.
Ketika makanan dikunyah,makanan akan bercampur dengan air liur yang mengandung enzim ptialin (suatu Î± amilase yang disekresikan oleh kelenjar parotis di dalam mulut).Enzim ini menghidrolisis pati(salah satu polisakarida) menjadi maltosa dan gugus glukosa kecil yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.makanan berada di mulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 3-5% dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan.
Sekalipun makanan tidak berada cukup lama dlaam mulut untuk dipecah oleh ptialin menjadi maltosa,tetapi kerja ptialin dapat berlangsung terus menerus selama satu jam setalah makanan memasuki lambung,yaitu sampai isi lambung bercampur dengan zat yang disekresikan oleh lambung.Selanjutnya aktivitas ptialin dari air liur dihambat oelh zat asam yang disekresikan oleh lambung.Hal ini dikarenakan ptialin merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turun di bawah 4,0.
Setelah makan dikosongkan dari lambung dan masuk ke duodenum (usus dua belas jari),makanan kemudian bercampur dengan getah pankreas.Pati yang belum di pecah akan dicerna oleh amilase yang diperoleh dari sekresi pankreas.Sekresi pankreas ini mengandung α amilase yang fungsinya sama dengan α-amilase pada air liur,yaitu memcah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.Namun,pati pada umumnya hampir sepenuhnya di ubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya sebelum melewati lambung.
Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa,fruktosa,glaktosa,manosa dan monosakarida lainnya.Senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah.

Glukosa sebagai salah satu hasil dari pemecahan pati akan mengalami dau proses di dalam hati,yaitu:

Pertama,Glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh
Kedua,jika di dalam hati terdapat kelebihan glukosa (gula darah),glukosa akan di ubah menjadi glikogen(gula otot) dengan bantuan hormon insulin dan secara otomatis akan menjaga keseimbangan gula darah.Glikogen di simpan di dalam hati,jika sewaktu-waktu dibutuhkan,glikogen di ubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenaline.


Nah, demikianlah sedikit pembahasan tentang karbohidrat, saya harap dapat bermanfaat bagi kita semua, jika ada hal yang perlu dikoreksi atau didiskusikan mari diisikan di kotak komentar. Sebagai pengunjung yang baik silahkan bagi bagi jempol. 

Pembahasan Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

    Postingan kali ini akan membahas mengenai Sistem pencernaan pada hewan Ruminansia.Hewan ruminansia atau yang biasa kita kenal dengan hewan pemamah biak adalah hewan yang berada pada satu kelompok yang sama dengan manusia dalam kelas mamalia. Namun sobat sekalian jangan berpikir bahwa mereka memiliki sistem pencernaan yang sejenis dengan  manusia. Pada hakikatnya, kita (manusia) dan hewan ruminansia (contohnya sapi) memiliki sistem pencernaan yang berbeda walaupun berada dalam kelas yang sama. Mengapa demikian? Mungkin karena kedua kelompok makhluk hidup tersebut memiliki banyak perbedaan. Nah, tentunya sobat pernah mengamati keduanya kan? Dan sudah kah sobat mengerti tentang perbedaan yang ada tersebut?    Ya, perbedaan tersebut terlihat sangat jelas baik melalui fisik maupun sikap dan pola tingkah laku mereka. Contoh nya kita dapat membedakan antara gigi sapi dan manusia, memang fungsinya tetap sama yaitu untuk menghancurkan makanan tapi dari segi bentuk letak maupun makanan yang diolah tidaklah sama antara keduanya. Jika sobat sudah mulai bosan dengan pengenalan yang terlalu panjang, mari langsung saja kita bergerak menuju inti permasalahan.
      Saluran Pencernaan pada hewan pemamah biak terdiri dari mulut , kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar,rektum, dan anus.Letaknya dapat sobat lihat pada gambar berikut ini.

Alat Pencernaan Hewan Ruminansia

         Setelah kita mengetahui alat-alat pencernaannya maka perbedaan antara manusia dan si dia semakin tampak jelas. Iya kan? Nah sebelum menuju proses Sistem Pencernaannya, saya akan berbagi sedikit tentang struktur gigi jenis hewan ini karena sudah saya singgung sedikit diatas (contohnya gigi sapi). Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, dan berfungsi untuk memotong makanan. Diatara gigi seri dan gigi geraham terletak ruang kosong yang disebut (diastema). Gigi gerahamnya terdiri dari bagiann gigi geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar). Gigi gerahamnya besar dan kuat karena memliki fungsi untuk mengunyah makanan.Letak gigi tersebut seperti pada gambar berikut.
Susunan Gigi Ruminansia

   Selanjutnya akan saya bahas sedikit tentang proses pencernaan makanannya. Saat hewan ini memakan makanan, didalam mulutnya langsung terjadi proses pembelitan makanan oleh lidah (layaknya ular membelit mangsa), kemudian makanan direnggut oleh gigi seri yang berbentuk seperti kapak tadi untuk dipotong-potong, lalu setelah makan dihancurkan oleh gigi geraham dan sudah bercampur dengan air liur. Proses berlajut masuk ke kerongkongan menuju kek dalam perut besar (rumen). Disini makanan disimpan sementara.
      Lalu makanan yang masuk ke perut jala dari rumen tersebut di proses secara kimiawi sehingga menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Nah setelah ini terjadi proses yang menarik lho sobat, simak baik-baik ya. Gumpalan-gumpalan kecil tadi dikeluarkan kembali ke mulut untuk dimamah ulang oleh geraham. Makanan yang telah dimamah kemudian ditelan lagi dan masuk ke perut kitab (omasum) untuk melalui proses penggilingan. Proses penggilingan ini berlangsung ketika jenis hewan ini sedang beristirahat.
        Kemudian, makanan menuju ke perut masam (abomasum). Perut masam ini merupakan lambung yang sebenarnya, karena terjadi proses pencernaan kimiawi oleh enzim-enzim di dalamnya. Enzim tersebut dihasilkan oleh bakteri dan ciliata yang bersimbiosis dengan hewan pemamah biak. Umumnya mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim selulase yang berfungsi untuk menghancurkan selulosa.
          Proses terakhir adalah ketika sari-sari makanan yang telah melalui berbagai proses yang melelahkan tadi masuk ke bagiaan usus halus dan diserap untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah . Sisa makanan keluar melalui anus. Bakteri dan ciliata yang nyangkut pada sisa makanan akan ikut keluar bersama sisa makanan. Tapi mereka tetap memiliki peran diluar sana, mereka akan sangat berguna ketika kotoran ini dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.

    Nah itulah postingan saya tentang sistem pencernaan pada hewan ruminansia, mungkin masih banyak sekali kekurangannya, namun saya akan sangat senang apabila ini semua memberikan manfaat bagi sobat sekalian. Jika masih ada hal yang ganjil dalam pikiran maupun perasaan sobat silahkan isikan di kolom komentar di bawah ini (jangan ragu apalagi malu), karena ini semua untuk tujuan yang baik yaitu agar kita bisa mendiskusikannya dan menambah pengetahuan untuk kepntingan bersama.Terimakasih.

Cabang Ilmu Biologi Beserta Kajiannya

Akhir-akhir ini sepertinya ada banyak sekali yang mencari informasi tentang ilmu biologi dan cabang-cabangnya. Untuk itu, pada postingan kali ini saya akan menuliskan tentang apa itu biologi serta daftar ilmu-ilmu apa saja yang merupakan cabang biologi. Artikel ini saya tulis dengan referensi dari beberapa sumber seperti wikipedia, dll.

Pengertian Ilmu Biologi
Biologi adalah salah satu ilmu alam yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Objek kajian biologi tidak hanya mencakup tentang semua makhluk hidup yang ada, tapi juga mengkaji makhluk hidup yang pernah ada. Biologi juga membahas secara detail tingkat organisasi kehidupan dari tingkatan yang paling kecil hingga tingkatan yang paling besar, meliputi molekul/zat yang menyusun makhluk hidup, organel, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, biome, hingga biosfer.

Istilah biologi sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup dan logos yang berarti lambang atau ilmu. Aristoteles adalah salah satu ilmuwan Yunani Kuno yang dianggap sebagai bapak biologi dunia. Ia pernah melakukan observasi di Pulau Lesbos mengenai sejarah hewan, generasi hewan, dan bagian hewan. Ia juga adalah orang pertama yang memisahkan mamalia air dari kelompok hewan. Sementara itu, biologi modern mulai dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Semenjak saat itu, ilmu biologi terus mengalami perkembangan hingga harus dipecah-pecah menjadi cabang-cabang ilmu yang fokus mempelajari satu bidang seperti ilmu botani yang khusus mempelajari tumbuhan atau ilmu mikrobiologi yang khusus mempelajari mikroorganisme.
Cabang-Cabang Biologi
Seperti yang telah disebutkan diatas, biologi dipecah menjadi beberapa cabang ilmu agar semakin mudah dan fokus dalam pengkajiannya. Adapun cabang-cabang dari ilmu biologi yang jumlahnya sangat banyak, diantaranya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.



Itu tadi sekilas mengenai apa itu biologi, pengertian, serta daftar ilmu apa saja yang termasuk dalam cabang biologi. Jika ada yang ingin menambahkan atau mengkoreksi, saya persilahkan untuk disampaikan di kotak komentar. Semoga bermanfaat. - See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/08/cabang-ilmu-biologi-beserta-kajiannya.html#sthash.vM3bG2m7.dpuf

Filum Coelenterata (Hewan Berongga)

Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.

Seblum lanjut ke materi tentang coelenterata ini, saya sarankan terlebih dahulu untuk membaca postingan sebelumnya yang berjudul Kingdom Animalia.


cnidaria, polip medusa


A. Ciri-Ciri Coelenterata
Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
Memiliki simetri radial.
Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
Merupakan hewan diploblastik.
Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

B. Struktur Tubuh Coelenterata

Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.

C. Reproduksi Coelenterata

Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
daur hidup obelia, metagenesis
Tahap metagenesis pada Obelia sp.


Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

D. Klasifikasi Coelenterata

Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.

1.Hydrozoa

Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.

Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-sendiri). Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan. Tentakel-tentakel ini dilengkapi dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun berbentuk sengat untuk memburu mangsa. Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas (kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
struktur tubuh hydra

2. Scyphozoa Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun laut.

3. Anthozoa Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar perairan.

E. Peran Coelenterata Bagi Manusia

Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik. - See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/05/filum-coelenterata-hewan-berongga.html#sthash.bCfYlOGQ.dpuf

Interaksi Antar Komponen Ekosistem

Di dalam ekosistem, kesemua komponen tersebut mempunyai perannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi antar komponen di dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu interaksi antarorganisme, interaksi antarpopulasi, dan interaksi antar komunitas.

A. Interaksi Antar Organisme

Tiap individu makhluk hidup selalu bergantung dan berhubungan dengan individu lain, baik yang masih satu spesies maupun yang berbeda spesies. Interaksi antar organisme dalam ekosistem ini dapat berupa simbiosis. Simbiosis adalah interaksi antara dua individu yang hidup berdampingan. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut dengan simbion. Simbiosis yang terjadi antarorganisme dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.

1. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar oranisme beda spesies. Dalam hubungan ini, satu pihak akan untung dan pihak yang lain akan rugi. Contoh dari simbiosis parasitisme antara lain yang terjadi antara benalu dengan tumbuhan inangnya, cacing perut dengan manusia, dan cacing tambang dengan sapi. Dalam simbiosis parasitisme ini satu individu hidup dengan mengambil makanan dari organisme yang menjadi inangnya.

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dimana satu pihak diuntungkan sedangkan pihak lain tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh dari simbiosis komensalisme antara lain bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan badut dengan anemon laut, dan ikan hiu dengan ikan remora.

3. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme beda spesies yang kedua pihaknya sama-sama untung. Contoh dari simbiosis mutualise antara lain bunga dengan kupu-kupu, burung jalak dengan kerbau, dan bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
ikan badut
Ikan badut dan anemon laut

B. Interaksi Antar Populasi

Dalam suatu komunitas, antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu berlangsung interaksi baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Contoh dari interaksi antar populasi adalah alelopati. Interaksi alelopati terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang dapat menghambat tumbuhnya populasi lain. Contohnya adalah rumput teki yang menghalangi tumbuhnya rumput lain dengan cara menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme, alelopati dikenal dengan istilah anabiosa. Contoh dari anabiosa adalah jamur Penicillium sp. yang menghasilkan antibiotik yang dapat menghalangi pertumbuhan bakteri tertentu.

Dalam interaksi ini antar populasi ini, terjadi juga kompetisi yang disebut dengan interspesifik. Kompetisi interspesifik terjadi jika terdapat kepentingan yang sama antar populasi sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Contoh dari persaingan interspesifik adalah kompetisi antara populasi rusa dengan populasi kuda untuk mendapatkan rumput.

C. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu tempat yang sama dan saling berinteraksi. Contohnya adalah komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme seperti padi, belalang, ular, tikus dan gulma. Sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, udang, alga, plankton, dan pengurai. Antara komunitas sawah dan sungai, terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah serta peredaran organisme antar kedua komunitas tersebut.

Selain melibatkan organisme, interaksi antar komunitas juga dapat berupa aliran energi dan makanan, seperti pada daur karbon. Daur karbon terjadi dengan melibatkan dua komunitas yang berbeda misalnya laut dan darat.
- See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/04/interaksi-antar-komponen-ekosistem.html#sthash.8IsrHgna.dpuf

Porivera

Sebelum membaca materi kali ini, saya sarankan terlebih dahulu untuk membaca postingan sebelumnya yang berjudul Kingdom Animalia. Porifera berasal dari Bahasa Latin yaitu porus yang berarti lubang kecil atau pori-pori, serta ferre yang berarti mengandung. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang di dalam tubuhnya terdapat lubang-lubang kecil atau berpori-pori.

Porifera adalah hewan yang memiliki tubuh yang cukup sederhana, hewan ini biasanya hanya memiliki ukuran tubuh sekitar 1-2 cm. Selain memiliki pori-pori mikroskopis pada tubuhnya, porifera juga memiliki ciri khusus berupa sistem kanal atau sistem saluran air yang berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air di dalam tubuhnya.

A. Ciri-Ciri Porifera
Merupakan hewan multiseluller (bersel banyak).
Belum mempunyai organ pencernaan, sistem peredaran darah , sistem saraf, dan otot; namun sel-sel tubuhnya dapat mengindra dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
Mempunyai dua fase kehidupan, yaitu saat hidup berenang bebas (fase larva) dan saat berbentuk sesil yang hidup menetap di dasar perairan (fase dewasa).
Merupakan hewan diploblastik yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh, yaitu ektoderma (lapisan luar dan endoderma (lapisan dalam).
Bentuk tubuh hewan ini ada yang seperti piala, jambangan, terompet, dan bercabang-cabang seperti tumbuhan.
Habitat utama di perairan (terutama di laut).
gambar porifera



B. Struktur Tubuh Porifera

Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.

C. Sistem Pencernaan Porifera

Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.

D. Sistem Reproduksi Porifera

Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual dan aseksual.
Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
E. Sistem Sirkulasi Air Porifera

Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan leucon.
Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke spongosol.
Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh koanosit.
Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.
saluran air, ascon, leucon,sycon
Jenis-jenis saluran air porifera
(arahkan kursor ke gambar untuk memperbesar)



F. Klasifikasi Porifera

Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.
Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies dari kelas  hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari zat kersik. Contoh spesies dari kelas  demospongiae antara lain Euspongia sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.

G. Peranan Porifera Bagi Manusia

Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan. Selain itu porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan berkurang. - See more at: http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/05/filum-porifera-hewan-berpori-pori.html#sthash.Mv3aAScW.dpuf