Protozoa ini pertama kali dilihat oleh Leeuwenhoek waktu memeriksa tinjanya sendiri tahun 1681, yang terlihat sebagai organisme yang bergerak.
tropozoit |
kista |
Penyebaran
Parasit ini tersebar luas secara kosmopolit, dan lebih sering ditemukan di daerah tropik dan subtropik dan prevalensinya tinggi pada anak-anak.
Habitat
Protozoa ini berhabitat di usus halus, kadang-kadang di saluran empedubahkan ada juga di kandung empedu.
Hospes dan Penyakit
Hospes pada penyakit ini adalah manusia dan hospes reserviornya adalah tikus, penyakit ini ditimbulkan oleh parasit ini disebut Giardiasis atau Lambliasis.
Morfologi dan Siklus Hidup
Protozoa ini mempunyai dua stadium, yaitu stadium tropozoit dan stadium kista.
Stadium Tropozoit
Bentuknya bilateral simetris, seperti raket badminton yang bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya runcing. Permukaan dorsalnya cembung (convex dan bagian ventralnya concav (cekung)) dengan batil isap seperti caktram, yang menempati setengah badan parasit.
Ukurannya : panjang 14 mikron, lebar 7 mikron dan mempunyai sepasang inti terletak di bagian anterior yang berbentukoval. Mempunyai 4 pasang flagell yang berasal dari 4 pasang bleparoplas. Sepasang axostyl yang berasal dari 2 bleparoplas.
Stadium Kista
Kista berbentuk oval ukuranya : panjang 12 mikron dan lebar 7 mikron, mempunyai 2 dinding yang tipis dan kuat. Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya terpisah dari dinding kista. Kista yang muda mempunyai dua inti, sedangkan kista matang memiliki 4 inti yang terlatak pada satu kutub. Waktu pembentukan kista, flagel dari atrofozoit di tarik kedalam aksonema, sehingga merupakan 4 pasang benda sabit sabagai sisa dari flagel.
Diagnosis
Ditegakkan dengan menemukan stadium tropozoit dalam tinja cair dan cairan duodenum dan stadium kista pada tinja padat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar